Kamis kemarin saya berada di Tanjung Pinang. Salah satu kabupaten yang berada di profinsi Kepulauan Riau. Pulau Tanjung Pinang dapat ditempuh sekitar 1 jam lebih dengan kapal penyeberangan dari pelabuhan Punggur, pulau Batam. Saya datang ke pulau Tanjung Pinang untuk suatu tugas.
Dan tibalah saat makan siang. Saya minta diantarkan ke tempat makan yang paling terkenal di kota Tanjung Pinang. Dan driver mengajak saya mencoba rumah makan Jawa yang paling terkenal disana. RM. Sri Gading Semarang………
Kamis kemarin saya berada di Tanjung Pinang. Salah satu kabupaten yang berada di profinsi Kepulauan Riau. Pulau Tanjung Pinang dapat ditempuh sekitar 1 jam lebih dengan kapal penyeberangan dari pelabuhan Punggur, pulau Batam. Saya datang ke pulau Batam untuk suatu tugas.
Dan tibalah saat makan siang. Saya minta diantarkan ke tempat makan yang paling terkenal di kota Tanjung Pinang. Dan driver mengajak saya mencoba rumah makan Jawa yang paling terkenal disana. RM. Sri Gading Semarang………
Rumah makan Sri Gading Semarang terletak dijalan Soekarno-Hatta No. 65, Tanjung Pinang, bersebelahan dengan kantor ASKES, Tanjung Pinang. Waktu menunjukkan pukul 12.00 disiang hari. Pas waktunya makan siang. Dan memang tempat ini ramai dengan pengunjung. Termasuk para pegawai pemerintahan dengan seragam lengkap warna coklat.
Tidak lama seorang pramusaji memberikan daftar menu. Ada banyak pilihan, antara lain; menu bebek, ayam, ikan lele, juga burung baik yang digoreng atau dibakar. Atau juga dibakar dengan bumbu madu atau goreng kremes. Dan menu tetap masakan Jawa, Tahu & Tempe goreng. Semua harganya antara Rp. 10.000 – Rp. 13.000. Cukup murah bukan. Untuk sambaknya juga ada pilihan. Tidak hanya sambal terasi tapi juga ada sambal Lombok Hijau (cabai hijau).
Ada juga pilahan sop disini seperti, sop tulang, sop iga, sop ayam atau juga sop daging. Harga per porsinya Rp. 13.000. Ada juga sayur asem. Selain itu ada menu khusus yaitu; Daging Garang Asam Ayam. Yaitu daging ayam yang dikukus atau dipepes dan dibungkus dengan daun pisang. Tapi sayangnya menu tersebut saat kami datang sudah habis. Jadi tidak sempat mencoba deh.
Untuk minuman tersedia berbagai macam jus; semangka, jeruk, tomat, wortel dan lainnya. Ada juga susu panas atau dingin, air asam dan lainnya. Harga antara Rp. 3.000 – Rp. 7.000. Murah ya….
Saya sendiri mencoba bebek. Soalnya saya memang lebih suka bebek dibanding ayam. Saya pesan bebek goreng dng sambal Lombok hijau. Pengen mencoba, bagaimana rasanya bebek goreng disini juga sambal hijaunya. Yap…bebek goreng yang dinanti tiba dihidangkan sama dengan tempat makan lain, ada lalapan seperti mentimun, daun kemangi juga potongan kol. Harum sekali dan dihidangkan panas-panas. Saya coba sedikit, hemmm. Gurih dan lezat. Bebeknya bersih dari bulu-bulu kecil dan bumbunya terasa hingga ke bagian dalam. Sambal Lombok hijaunya saya tambahkan sedikit kecap manis. Saya cubit sedikit daging bebek dan cocol ke sambal Lombok hijau, nikmat sekali. Mantap…..
Tidak berapa lama, pengujung semakin bayak berdatangan. RM. Sri Gading Semarang semakin ramai. Kami sudah selesai makan. Dan harus melanjutkan pekerjaan hingga ke Tanjung Uban. Sisi lain dari pulau Tanjung Pinang ini. Setelah membayar semuanya kami meninggalkan tempat makan yang satu ini. Dan saya masih terpikir, “Bagaimana rasanya Daging Garang Asam Ayam”. Yah, suatu saat bila kembali kesini perlu dicoba.
1 komentar:
wahhhhh jadi ingin cepat kesana....masakan pastinya sip...karena aq tau...siapa di balik..dapur....aq penah merasakan eeeeeeemmmmmmmmmmm
Posting Komentar