Setelah seharian keliling Jakarta-Bekasi hingga Tambun. Sebentar nongkrong di Mall Ambasador, Kuningan. Letih sekali. Nongkrong sebentar sambil liat-liat barang-barang elektronik disini. Cape keliling mall, lama kelamaan laper juga. Waktu sudah menunjukan pukul 19.00 wib. Udah mulai malam dan perut terasa lapar. Makan dimana nih. Pikir sebentar… dan saya putuskan untuk makan di Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih yang terkenal itu. Dan kesanalah saya pergi untuk makan malam…..
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih ini terkenal sekali di Jakarta. Terutama bagi yang suka makan diluar atau penikmat kuliner. Menurut saya jika Anda adalah penikmat atau seorang wisatawan kuliner, dan Anda sering atau berdomisili di Jakarta tapi tidak pernah mencoba Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih ini, saya rasa Anda belumlah seorang penikmat kuliner sejati. Asli…tidak sah….
Dulu disini yang ada hanyalah nasi goreng kambing dan ada juga sate kambing. Tapi kemarin sewaktu kembali datang kesini ternyata menu yang disediakan bertambah. Antara lain; nasi goreng kambing, nasi goreng ayam, sate kambing, sate ayam, juga sop kambing. Mungkin karena banyak permintaan, maka mereka menambah menu-menu baru. Maklum ada juga orang yang tidak suka makan daging kambing. Untuk menu minuman tidak berubah, soft drink. Ada berbagai soft drink, tinggal pilih. Ada juga disediakan peyek kacang, emping juga kerupuk ikan.
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih ini memang khas sekali. Aromanya juga sangat khas. Untuk bumbu yang mereka gunakan saya tidak tahu banyak. Tapi yang pasti mereka menggunakan minyak Samin. Ituloh mentega yang dibuat dari lemak hewani (sapi, kerbau, unta atau kambing) yag berasal dari daerah Arab atau Afrika. Mungkin ini juga yang mempengaruhi cita rasa dari Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih ini. Satu porsi nasi goreng kambingnya seharga Rp. 20.000. Cukup murah. Dan satu porsi ini cukup banyak untuk dimakan satu orang. Dengan potongan daging kambing yang besar-besar. Aromanya sangat harum dan nasi berwarna kecoklatan dan ditaburi bawang goreng dan sedikit empingh melinjo. Disajikan dengan acar berupa potongan mentimun, kol dan wortel. Acarnya sedikit pedas dan asam. Cocok untuk teman makan nasi goreng kambing ini. yummy…. Lezat sekali.
Tempat makan ini terletak di jalan Kebon sirih. Tepatnya Jalan Kebon Sirih Barat I. Jalan kecil ini berada diantara kantor Bank Mandiri dan gedung Menara Ravindo. Bila Anda menginap di Hotel Arya Duta. Anda tinggal jalan keluar dari hotel kearah kanan, ke arah Sabang. Jalan terus melewati lampu merah. dari hotel Arya Duta sekitar 400 meter. Tinggal liat aja bagian jalan kebon sirih yang ramai, itulah dia. Dan jika Anda dari arah Sabang, Anda berbelok ke kanan setelah lampu traffic kearah tugu Pak Tani, sekitar 100 meter saja disebelah kanan dari traffic light.
Mudah khan. Silahkan datangi tempat ini. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih. Dari beberapa rekan yang saya ajak. Mereka tidak pernah kecewa. Dan saya yakin, Anda pun pasti tidak akan kecewa.
Selamat menikmati……..
Selasa, 30 Maret 2010
Minggu, 21 Maret 2010
RM. Sri Gading Semarang, Tg. Pinang, Kepri.
Kamis kemarin saya berada di Tanjung Pinang. Salah satu kabupaten yang berada di profinsi Kepulauan Riau. Pulau Tanjung Pinang dapat ditempuh sekitar 1 jam lebih dengan kapal penyeberangan dari pelabuhan Punggur, pulau Batam. Saya datang ke pulau Tanjung Pinang untuk suatu tugas.
Dan tibalah saat makan siang. Saya minta diantarkan ke tempat makan yang paling terkenal di kota Tanjung Pinang. Dan driver mengajak saya mencoba rumah makan Jawa yang paling terkenal disana. RM. Sri Gading Semarang………
Kamis kemarin saya berada di Tanjung Pinang. Salah satu kabupaten yang berada di profinsi Kepulauan Riau. Pulau Tanjung Pinang dapat ditempuh sekitar 1 jam lebih dengan kapal penyeberangan dari pelabuhan Punggur, pulau Batam. Saya datang ke pulau Batam untuk suatu tugas.
Dan tibalah saat makan siang. Saya minta diantarkan ke tempat makan yang paling terkenal di kota Tanjung Pinang. Dan driver mengajak saya mencoba rumah makan Jawa yang paling terkenal disana. RM. Sri Gading Semarang………
Rumah makan Sri Gading Semarang terletak dijalan Soekarno-Hatta No. 65, Tanjung Pinang, bersebelahan dengan kantor ASKES, Tanjung Pinang. Waktu menunjukkan pukul 12.00 disiang hari. Pas waktunya makan siang. Dan memang tempat ini ramai dengan pengunjung. Termasuk para pegawai pemerintahan dengan seragam lengkap warna coklat.
Tidak lama seorang pramusaji memberikan daftar menu. Ada banyak pilihan, antara lain; menu bebek, ayam, ikan lele, juga burung baik yang digoreng atau dibakar. Atau juga dibakar dengan bumbu madu atau goreng kremes. Dan menu tetap masakan Jawa, Tahu & Tempe goreng. Semua harganya antara Rp. 10.000 – Rp. 13.000. Cukup murah bukan. Untuk sambaknya juga ada pilihan. Tidak hanya sambal terasi tapi juga ada sambal Lombok Hijau (cabai hijau).
Ada juga pilahan sop disini seperti, sop tulang, sop iga, sop ayam atau juga sop daging. Harga per porsinya Rp. 13.000. Ada juga sayur asem. Selain itu ada menu khusus yaitu; Daging Garang Asam Ayam. Yaitu daging ayam yang dikukus atau dipepes dan dibungkus dengan daun pisang. Tapi sayangnya menu tersebut saat kami datang sudah habis. Jadi tidak sempat mencoba deh.
Untuk minuman tersedia berbagai macam jus; semangka, jeruk, tomat, wortel dan lainnya. Ada juga susu panas atau dingin, air asam dan lainnya. Harga antara Rp. 3.000 – Rp. 7.000. Murah ya….
Saya sendiri mencoba bebek. Soalnya saya memang lebih suka bebek dibanding ayam. Saya pesan bebek goreng dng sambal Lombok hijau. Pengen mencoba, bagaimana rasanya bebek goreng disini juga sambal hijaunya. Yap…bebek goreng yang dinanti tiba dihidangkan sama dengan tempat makan lain, ada lalapan seperti mentimun, daun kemangi juga potongan kol. Harum sekali dan dihidangkan panas-panas. Saya coba sedikit, hemmm. Gurih dan lezat. Bebeknya bersih dari bulu-bulu kecil dan bumbunya terasa hingga ke bagian dalam. Sambal Lombok hijaunya saya tambahkan sedikit kecap manis. Saya cubit sedikit daging bebek dan cocol ke sambal Lombok hijau, nikmat sekali. Mantap…..
Tidak berapa lama, pengujung semakin bayak berdatangan. RM. Sri Gading Semarang semakin ramai. Kami sudah selesai makan. Dan harus melanjutkan pekerjaan hingga ke Tanjung Uban. Sisi lain dari pulau Tanjung Pinang ini. Setelah membayar semuanya kami meninggalkan tempat makan yang satu ini. Dan saya masih terpikir, “Bagaimana rasanya Daging Garang Asam Ayam”. Yah, suatu saat bila kembali kesini perlu dicoba.
Dan tibalah saat makan siang. Saya minta diantarkan ke tempat makan yang paling terkenal di kota Tanjung Pinang. Dan driver mengajak saya mencoba rumah makan Jawa yang paling terkenal disana. RM. Sri Gading Semarang………
Kamis kemarin saya berada di Tanjung Pinang. Salah satu kabupaten yang berada di profinsi Kepulauan Riau. Pulau Tanjung Pinang dapat ditempuh sekitar 1 jam lebih dengan kapal penyeberangan dari pelabuhan Punggur, pulau Batam. Saya datang ke pulau Batam untuk suatu tugas.
Dan tibalah saat makan siang. Saya minta diantarkan ke tempat makan yang paling terkenal di kota Tanjung Pinang. Dan driver mengajak saya mencoba rumah makan Jawa yang paling terkenal disana. RM. Sri Gading Semarang………
Rumah makan Sri Gading Semarang terletak dijalan Soekarno-Hatta No. 65, Tanjung Pinang, bersebelahan dengan kantor ASKES, Tanjung Pinang. Waktu menunjukkan pukul 12.00 disiang hari. Pas waktunya makan siang. Dan memang tempat ini ramai dengan pengunjung. Termasuk para pegawai pemerintahan dengan seragam lengkap warna coklat.
Tidak lama seorang pramusaji memberikan daftar menu. Ada banyak pilihan, antara lain; menu bebek, ayam, ikan lele, juga burung baik yang digoreng atau dibakar. Atau juga dibakar dengan bumbu madu atau goreng kremes. Dan menu tetap masakan Jawa, Tahu & Tempe goreng. Semua harganya antara Rp. 10.000 – Rp. 13.000. Cukup murah bukan. Untuk sambaknya juga ada pilihan. Tidak hanya sambal terasi tapi juga ada sambal Lombok Hijau (cabai hijau).
Ada juga pilahan sop disini seperti, sop tulang, sop iga, sop ayam atau juga sop daging. Harga per porsinya Rp. 13.000. Ada juga sayur asem. Selain itu ada menu khusus yaitu; Daging Garang Asam Ayam. Yaitu daging ayam yang dikukus atau dipepes dan dibungkus dengan daun pisang. Tapi sayangnya menu tersebut saat kami datang sudah habis. Jadi tidak sempat mencoba deh.
Untuk minuman tersedia berbagai macam jus; semangka, jeruk, tomat, wortel dan lainnya. Ada juga susu panas atau dingin, air asam dan lainnya. Harga antara Rp. 3.000 – Rp. 7.000. Murah ya….
Saya sendiri mencoba bebek. Soalnya saya memang lebih suka bebek dibanding ayam. Saya pesan bebek goreng dng sambal Lombok hijau. Pengen mencoba, bagaimana rasanya bebek goreng disini juga sambal hijaunya. Yap…bebek goreng yang dinanti tiba dihidangkan sama dengan tempat makan lain, ada lalapan seperti mentimun, daun kemangi juga potongan kol. Harum sekali dan dihidangkan panas-panas. Saya coba sedikit, hemmm. Gurih dan lezat. Bebeknya bersih dari bulu-bulu kecil dan bumbunya terasa hingga ke bagian dalam. Sambal Lombok hijaunya saya tambahkan sedikit kecap manis. Saya cubit sedikit daging bebek dan cocol ke sambal Lombok hijau, nikmat sekali. Mantap…..
Tidak berapa lama, pengujung semakin bayak berdatangan. RM. Sri Gading Semarang semakin ramai. Kami sudah selesai makan. Dan harus melanjutkan pekerjaan hingga ke Tanjung Uban. Sisi lain dari pulau Tanjung Pinang ini. Setelah membayar semuanya kami meninggalkan tempat makan yang satu ini. Dan saya masih terpikir, “Bagaimana rasanya Daging Garang Asam Ayam”. Yah, suatu saat bila kembali kesini perlu dicoba.
Jumat, 12 Maret 2010
Mie Ayam Atet, Palembang
Pagi hari di Palembang. Saya hari itu menginap di Hotel Arya Duta, dulu hotel ini di kenal sebagai hotel Aston. Maklum sudah lebih dari 3 tahun tidak pernah ke kota empek-empek, Palembang, sudah berganti nama rupanya. Seperti biasa saya tidak tertarik untuk sarapan pagi di hotel. Mungkin bagi sebagian orang juga demikian. Saya berusaha mengingat-ingat dimana tempat sarapan yang enak di Palembang ini. setelah berfikir sebentar akhirnya saya menemukan satu tempat sarapan yang enak. Mie Ayam Atet. Yap….. tempat sarapan mie ayam yang terkenal di kota Palembang…………
Mie Ayam Atet bisa dibilang terkenal di kota Palembang ini. Terletak di jalan Taman Siswa. Di depan gereja GPKB. Disekitaran stadion Mohammad Hatta. Jadi kalau naik taxi atau dengan ojek bilangnya, Mie Ayam Atet yang deket stadion Hatta. Dari Hotel Arya Duta atau Hotel Horison hanya sekitar 15 menit saja. Tidak terlalu jauh. Tampat makan ini buka dari Jam 06.00 – 15.00 wib. Pagi sekali yah bukanya, cocok khan untuk yang mau sarapan.
Mie Ayam Atet rasanya sungguh enak. Dan rasanya tidak terlalu keras, cenderung rasa gurihnya lembut tidak seperti mie ayam pada umumnya. Begitupun cara memasak dan juga cara makannya. Mei ayam direbus sebentar seperti mie ayam biasa. Kemudian ditaruh dipiring yang sudah tersedia bumbunya. Diaduk sebentar baru di taburi irisan ayam dan bawang goreng. Dan ayamnya bukan kaldu ayam atau semur ayam, tapi hanya irisan ayam (sepertinya di steam bukan di goreng). Kemudian dihidangkan dengan kuah dan baso yang terpisah dimangkuk lain. Jadi berbeda dengan mie ayam pada umumnya yang menggunakan ayam bumbu kaldu atau ayam semur.
Cara makannya juga berbeda. Jangan mencampur kuah dengan mie ayam. Karena rasanya akan berbeda. Rasa gurihnya akan berkurang. Dan itu yang saya pernah lakukan beberapa kali. Ketika saya mencampur kuah dan mie ayamnya, kok rasanya kurang nikmat, kurang gurih. Tapi jika tidak dicampur rasanya lebih enak. Dan bila diperhatikan memang seperti itu yang dilakukan oleh pelanggan lain. Jadi cukup aduk mie ayam agar lebih merata bumbunya, lalu bila anda suka pedas tambahkan sambal atau bila perlu tambahkan kecap manis. Dan rasanya mantap… lembut gurihnya. Dan buat saya, porsi mie ayam disini sangat banyak. Satu piring penuh. Saya lebih suka memesan setengah porsi saja.
Harganya satu porsi Mie Ayam Atet juga relative murah. Satu porsinya lengkap dengan baksonya hanya Rp. 11.000. Kalau setengah porsi Rp. 7.000. Dan pangsit gorengnya Rp. 1.000 satu pangsit. Murah sekali bukan.
Jadi bila Anda ke kota pempek ini, dan Anda tidak suka sarapan di hotel atau bila Anda suka makan mie ayam. Silahkan mencoba Mie Ayam Atet ini. Dijamin Anda tidak akan menyesal. Dan Anda akan datang lagi dan lagi…. Selamat mencoba.
Mie Ayam Atet bisa dibilang terkenal di kota Palembang ini. Terletak di jalan Taman Siswa. Di depan gereja GPKB. Disekitaran stadion Mohammad Hatta. Jadi kalau naik taxi atau dengan ojek bilangnya, Mie Ayam Atet yang deket stadion Hatta. Dari Hotel Arya Duta atau Hotel Horison hanya sekitar 15 menit saja. Tidak terlalu jauh. Tampat makan ini buka dari Jam 06.00 – 15.00 wib. Pagi sekali yah bukanya, cocok khan untuk yang mau sarapan.
Mie Ayam Atet rasanya sungguh enak. Dan rasanya tidak terlalu keras, cenderung rasa gurihnya lembut tidak seperti mie ayam pada umumnya. Begitupun cara memasak dan juga cara makannya. Mei ayam direbus sebentar seperti mie ayam biasa. Kemudian ditaruh dipiring yang sudah tersedia bumbunya. Diaduk sebentar baru di taburi irisan ayam dan bawang goreng. Dan ayamnya bukan kaldu ayam atau semur ayam, tapi hanya irisan ayam (sepertinya di steam bukan di goreng). Kemudian dihidangkan dengan kuah dan baso yang terpisah dimangkuk lain. Jadi berbeda dengan mie ayam pada umumnya yang menggunakan ayam bumbu kaldu atau ayam semur.
Cara makannya juga berbeda. Jangan mencampur kuah dengan mie ayam. Karena rasanya akan berbeda. Rasa gurihnya akan berkurang. Dan itu yang saya pernah lakukan beberapa kali. Ketika saya mencampur kuah dan mie ayamnya, kok rasanya kurang nikmat, kurang gurih. Tapi jika tidak dicampur rasanya lebih enak. Dan bila diperhatikan memang seperti itu yang dilakukan oleh pelanggan lain. Jadi cukup aduk mie ayam agar lebih merata bumbunya, lalu bila anda suka pedas tambahkan sambal atau bila perlu tambahkan kecap manis. Dan rasanya mantap… lembut gurihnya. Dan buat saya, porsi mie ayam disini sangat banyak. Satu piring penuh. Saya lebih suka memesan setengah porsi saja.
Harganya satu porsi Mie Ayam Atet juga relative murah. Satu porsinya lengkap dengan baksonya hanya Rp. 11.000. Kalau setengah porsi Rp. 7.000. Dan pangsit gorengnya Rp. 1.000 satu pangsit. Murah sekali bukan.
Jadi bila Anda ke kota pempek ini, dan Anda tidak suka sarapan di hotel atau bila Anda suka makan mie ayam. Silahkan mencoba Mie Ayam Atet ini. Dijamin Anda tidak akan menyesal. Dan Anda akan datang lagi dan lagi…. Selamat mencoba.
Kamis, 11 Maret 2010
Pecel Lele Podomoro, Palembang
Pecel Lele Podomoro
Malam ini saya baru tiba di Palembang. Kota dimana saya dan keluarga pernah tinggal selama kurang dari 2 tahun. Kota yang rapi, bersih dan tertib, itu adalah kesan bagi kami sekeluarga. Kota yang lebih manusiawi dibanding kota lain yg pernah dan juga dimana kami saat ini tinggal. Disini ada Kambang Iwak, dimana para anggota keluarga bisa bermain, berolah raga dengan kolam ikan yang besar (iwak=ikan). Ada Benteng Kuto Besak, peninggalan Belanda dng Pemandangan Jembatan Ampera tempat wong Palembang berkumpul menikmati pemandangan Jembatan Ampera dng sungai Musinya dimalam hari. Juga ada Lapangan Sriwijaya dimana setiap minggu pagi dipenuhi warga Palembang untuk berolah raga dan senam jantung sehat. Yah… Palembang. Kota yang cukup berkesan bagi kami. Dan disini juga ada beberapa tempat makan yang berkesan. Mungkin karena suasananya, atau lokasinya atau juga masakannya. Salah satunya Pecel Lele Podomoro dengan menu Goreng Menteganya……
Ketika pertama kali saya pindah ke kota Palembang, Pecel Lele Podomoro inilah yang pertama kali saya kunjungi. Itupun karena diajak oleh rekan kantor saya. Dari banyak menu yang tersedia rekan saya menyarankan memilih Goreng Menteganya. Dan benar saja, memang nikmat. Lele atau ayam di goreng hingga matang kemudian di siram dengan mentega yang telah dipanaskan dicampur kecap manis dan potongan cabe hijau dan cabe rawit serta daun bawang. Sensasi manisnya kecap, gurihnya mentega dan rasa pedas cabai rawit dan aroma daun bawang sungguh nikmat.
Ada beberapa menu pilihan yang ditawarkan di Pecel Lele Podomoro, antara lain ada bebek, ayam atau lele goreng mentega, atau asam manis, saus tiram atau saus Padang. Atau ikan gurame, bawal, kakap atau baronang juga menu untuk udang, kepiting, cumi atau kerang di masak goreng mentega, asama manis, saus tiram atau saus padang. Untuk sayur ada cah kangkung, cah cumi, cah udang atau cah kerang. Dan semua itu sungguh enak, lezat dan nikmat.
Harga makanan di Pecel Lele Podomoro relative murah. Harga makanan antaramenu ikan lele, ayam dan bebek berkisar Rp. 8.000 – Rp. 12.000. kecuali untuk menu ikan gurame, ikan bawal ikan kakap atau kepiting harganya bisa mencapai Rp. 35.000 – Rp. 40.000. Tapi menurut saya itu harga yang pantas dan wajar untuk menu makanan dengan rasa yang nikmat seperti itu.
Buka mulai pukul 17.00 hingga pukul 02.00 pagi. Cocok sekeli bagi bagi yang suka begadang atau kebetulan susah tidur atau makan makan tengah malam sambl menunggu pertandinagn liga inggris. Lokasinya cukup dekan dengan pusat kota Palembang. Berada di jalan AKP. Cek Agus atau biasa juga dikenal dengan jalan lapanagan golf karena memang dekat dengan lapangan golf. Bagi Anda yang sedang menginap di hotel Novotel Palembang tempat ini mudah sekali di capai. Keluar dari gerbang adalah jalan jalan Basuki Rahmat berbelok ke kiri ke arah Kenton. Hingga traffic light simpang Patal (traffic light pertama). Belok ke kanan sekitar 20 meter dari simpang, terletak disebelah kiri jalan. Dekat dengan bank Permata.
Sungguh Anda tidak akan kecewa dengan menu dan masakan Pecel Lele Podomoro. Karena disini menawarkan menu dengan cita rasa yang lain. Terutama goreng mentega dan asam manisnya yang terkenal itu.
Selamat mencoba………….
Malam ini saya baru tiba di Palembang. Kota dimana saya dan keluarga pernah tinggal selama kurang dari 2 tahun. Kota yang rapi, bersih dan tertib, itu adalah kesan bagi kami sekeluarga. Kota yang lebih manusiawi dibanding kota lain yg pernah dan juga dimana kami saat ini tinggal. Disini ada Kambang Iwak, dimana para anggota keluarga bisa bermain, berolah raga dengan kolam ikan yang besar (iwak=ikan). Ada Benteng Kuto Besak, peninggalan Belanda dng Pemandangan Jembatan Ampera tempat wong Palembang berkumpul menikmati pemandangan Jembatan Ampera dng sungai Musinya dimalam hari. Juga ada Lapangan Sriwijaya dimana setiap minggu pagi dipenuhi warga Palembang untuk berolah raga dan senam jantung sehat. Yah… Palembang. Kota yang cukup berkesan bagi kami. Dan disini juga ada beberapa tempat makan yang berkesan. Mungkin karena suasananya, atau lokasinya atau juga masakannya. Salah satunya Pecel Lele Podomoro dengan menu Goreng Menteganya……
Ketika pertama kali saya pindah ke kota Palembang, Pecel Lele Podomoro inilah yang pertama kali saya kunjungi. Itupun karena diajak oleh rekan kantor saya. Dari banyak menu yang tersedia rekan saya menyarankan memilih Goreng Menteganya. Dan benar saja, memang nikmat. Lele atau ayam di goreng hingga matang kemudian di siram dengan mentega yang telah dipanaskan dicampur kecap manis dan potongan cabe hijau dan cabe rawit serta daun bawang. Sensasi manisnya kecap, gurihnya mentega dan rasa pedas cabai rawit dan aroma daun bawang sungguh nikmat.
Ada beberapa menu pilihan yang ditawarkan di Pecel Lele Podomoro, antara lain ada bebek, ayam atau lele goreng mentega, atau asam manis, saus tiram atau saus Padang. Atau ikan gurame, bawal, kakap atau baronang juga menu untuk udang, kepiting, cumi atau kerang di masak goreng mentega, asama manis, saus tiram atau saus padang. Untuk sayur ada cah kangkung, cah cumi, cah udang atau cah kerang. Dan semua itu sungguh enak, lezat dan nikmat.
Harga makanan di Pecel Lele Podomoro relative murah. Harga makanan antaramenu ikan lele, ayam dan bebek berkisar Rp. 8.000 – Rp. 12.000. kecuali untuk menu ikan gurame, ikan bawal ikan kakap atau kepiting harganya bisa mencapai Rp. 35.000 – Rp. 40.000. Tapi menurut saya itu harga yang pantas dan wajar untuk menu makanan dengan rasa yang nikmat seperti itu.
Buka mulai pukul 17.00 hingga pukul 02.00 pagi. Cocok sekeli bagi bagi yang suka begadang atau kebetulan susah tidur atau makan makan tengah malam sambl menunggu pertandinagn liga inggris. Lokasinya cukup dekan dengan pusat kota Palembang. Berada di jalan AKP. Cek Agus atau biasa juga dikenal dengan jalan lapanagan golf karena memang dekat dengan lapangan golf. Bagi Anda yang sedang menginap di hotel Novotel Palembang tempat ini mudah sekali di capai. Keluar dari gerbang adalah jalan jalan Basuki Rahmat berbelok ke kiri ke arah Kenton. Hingga traffic light simpang Patal (traffic light pertama). Belok ke kanan sekitar 20 meter dari simpang, terletak disebelah kiri jalan. Dekat dengan bank Permata.
Sungguh Anda tidak akan kecewa dengan menu dan masakan Pecel Lele Podomoro. Karena disini menawarkan menu dengan cita rasa yang lain. Terutama goreng mentega dan asam manisnya yang terkenal itu.
Selamat mencoba………….
Langganan:
Postingan (Atom)